NAMA : RIYAN SETIAWAN
NPM : 17113861
KELAS : 2KA29
I.
DEFINISI DAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari
proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di
antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan
selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan
(aksi) atau suatu opini terhadap pilihan. Menurut para ahli Definisi
pengambilan keputusan adalah :
-
Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
-
Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
-
Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan
untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa arti dari pengambilan keputusan adalah suatu proses yang
dilakukan untuk memilih atau mengambil suatu jalan alternatif untuk menentukan
tindakan apa yang akan diambil untuk memecahkan masalah, agar masalah yang
dihadapi bisa terpecahkan dengan cepat dan diterima semua pihak.
Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R Terry dan
Brinckloe dasar-dasar pengambilan keputusan yang dapat digunakan ada 5,
Instuisi,Pengalaman,Fakta, wewenang dan logika/rasional.
1.
Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan yang
memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh
2.
Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis,karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan atau
menghitung untung rugi nya dalam mengambil keputusan tersebut.
3.
Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang
sehat,solid dan baik, dengan fakta tingkat kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi.
4.
Wewenang
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang
rasional terhadap semua unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan
keputusan.
5.
Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang
rasional terhadap semua unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan
keputusan,sehingga akan didapat hasil yang bersifat objektif,logis,lebih
transparan,dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas
kendala tertentu. Pada pengambilan keputusan seperti ini ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu :
-
Kejelasan
masalah
-
Orientasi tujuan
-
Pengetahuan
alternatif
-
Preferensi yang
jelas
-
Hasil maksimal
II.
JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi memiliki 2 bentuk diantara
nya adalah keputusan terpogram dan keputusan tidak terpogram.
a) Keputusan
Terpogram
Merupakan keputusan yang
berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terpogram prosedur
dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam suatu
organisasi. Keputusan
terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana
suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia
dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian
relatif yang tinggi
b) Keputusan
Tidak Terprogram
Keputusan ini belum
ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur
baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini
dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami
sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon
permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan
dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak
terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan
keputusan terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian
keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.
Jenis jenis keputusan dalam organisasi
Jenis keputusan
dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang
diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus
dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana
keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Keputusan Rutin
Keputusan Rutin
adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah
dikembangkan untuk mengendalikannya.
b. Keputusan tidak Rutin
b. Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak
Rutin adalah Keputusan yang tidak terencana biasanya diambil pada saat-saat
khusus dan tidak bersifat rutin.
III.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Terry (1989)
faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai
berikut:
1.
hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2.
setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
3.
setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi,
perhatikan kepentingan orang lain;
5.
pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini
kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6.
pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
7.
diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang
baik;
8.
setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah
keputusan yang diambil itu betul; dan
9.
setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
berikutnya.
Kemudian terdapat enam
faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan.
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
http://candra-zulisman.blogspot.com/2013/04/dasar-pengambilan-keputusan-jenis-jenis.html
http://celotehanbiasa.blogspot.com/2015/04/jenis-jenis-keputusan-dalam-organisasi.html
http://idhoidhoy.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html